FokusIndramayu.com – Kementerian Kesehatan Libanon mengatakan setidaknya enam orang telah tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah pusat medis di pinggiran tengah Bahoura, Beirut Libanon.
Dilansir Guardian, Kamis (3/10/2024), kasus ini merupakan kejahatan perang jika menargetkan petugas kesehatan. Pusat medis tersebut milik Organisasi Kesehatan Islam yang terkait dengan Kelompok Hizbullah.
Ini adalah kedua kalinya Beirut tengah menjadi sasaran sejak Israel memulai kampanye pengebomannya beberapa minggu lalu. Daerah ini adalah rumah bagi parlemen Libanon dan markas besar regional PBB.
Distrik Dahiyeh di bagian selatan, tempat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh pekan lalu, juga telah berulang kali menjadi sasaran.
Pasuka IDF telah mengeluarkan peringatan kepada orang-orang di beberapa lingkungan, namun dalam beberapa kasus, peringatan ini dilaporkan tidak tepat waktu bagi orang-orang untuk mengungsi.
Serangan udara Israel telah menewaskan paramedis di Libanon selama dua minggu terakhir, termasuk serangan udara yang menewaskan 14 petugas kesehatan darurat selama akhir pekan.
Pada Senin (30/9/2024) lalu, sebanyak enam paramedis lainnya terbunuh di Bekaa barat, semuanya adalah anggota Organisasi Kesehatan Islam.
Dilansir dari pasundanraya.id. Israel juga dituduh menargetkan petugas kesehatan di Gaza, termasuk dengan membunuh mereka dalam serangan udara terhadap rumah sakit dan ambulans serta menangkap serta menyiksa mereka.
Namun Israel membantah menargetkan petugas medis dan mengklaim Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
(Leon)